Financial Planning ≠ Investasi
Kata-kata "financial planning" atau "rencana keuangan" sudah jadi konsumsi harian kaum menengah di perkotaan. Hampir di semua media, bisa ditemukan topik bahasan tersebut. Tapi karena sering punya tujuan menjual produk tertentu atau pun karena keterbatasan waktu dan ruang, pembahasan yang ada cenderung membangun salah kaprah bukan mencerdaskan.
Bukan lah sesuatu yang aneh bila bertemu dengan orang yang memahami financial planning sebagai atau sebatas investasi. Salah kaprah tersebut diperburuk dengan upaya sebagian pihak mengemas produk proteksi/asuransi sebagai investasi, demi tujuan pemasaran. Betul, investasi adalah sesuatu yang bagus dan harus dimiliki. Tapi akan jadi salah kaprah kalau berpikir bahwa investasi adalah financial planning, karena financial planning lebih luas dari hanya investasi.
Rencana keuangan yang lengkap atau comprehensive financial planning seharusnya mencakup tujuh aspek yang ditunjukkan gambar di atas.
PENGHASILAN. Rencana keuangan tidak bisa meningkatkan penghasilan. Namun para pengusaha dan pekerja mandiri bisa memilih bentuk usaha yang tepat, agar pajak penghasilan yang dikenakan minimal.
TABUNGAN. Mengelola arus kas menjadi perencanaan yang sangat penting. Arus kas yang positif berarti bisa menabung, dan tabungan adalah dasar untuk perencanaan masa depan. Namun kuncinya bukanlah sekedar punya penghasilan sebesar-besarnya, melainkan mengetahui seberapa besar yang secara rutin harus disisihkan agar bisa memiliki tabungan hari tua dan tetap bisa menikmati saat ini.
HUTANG. Bagi banyak orang, hutang ibarat dosa. Berhutang tidak boleh dilakukan, tapi sulit dihindarkan. Sebetulnya, ada hutang yang harus dihindari, tapi ada juga hutang yang justru sangat dianjurkan.
INVESTASI. Secara sederhana investasi sering dipahami sebagai mesin uang, menggunakan uang untuk menghasilkan uang yang lebih banyak. Tidak salah, tapi hal itu baru satu sisi dari investasi. Sisi lain dari investasi adalah risiko. Investasi perlu direncanakan agar didapat keseimbangan optimal antara return (keuntungan) dan risiko.
PROTEKSI. Lebih dikenal secara umum dengan sebutan asuransi, buat banyak orang, hal ini hanyalah biaya tambahan yang belum tentu bisa dinikmati. Rencana proteksi berguna untuk meminimalkan biaya tidak terduga yang bisa menghabiskan tabungan dan investasi, sekaligus memastikan premi asuransi yang dibayarkan bukan lah "buang-buang uang".
WARIS. Rencana keuangan yang lengkap tidak lah sebatas rencana mengelola keuangan atau harta milik selama hidup, tapi juga mencakup skenario apa yang terjadi atas harta yang ditinggal wafat pemiliknya. Hukum waris menjadi hal yang sejalan dengan rencana keuangan, bukan saja dalam hal mewariskan tapi juga dalam hal menerima waris.
PAJAK. Selalu ada aspek pajak yang patut dipertimbangkan dan disiasati saat membuat rencana tentang usaha/penghasilan, tabungan, hutang, investasi, proteksi maupun waris.
Rencana keuangan yang hanya mencakup investasi, bisa diibaratkan reservasi hotel dalam rencana liburan. Masih ada beberapa hal lain yang perlu disiapkan, seperti transportasi, dokumen perjalanan, atraksi lokal yang ingin dilihat, pilihan tempat makan, pakaian yang sesuai dan beberapa hal lainnya.
Nah, bagaimana dengan rencana keuangan Anda?